MAKASSAR – Pendidikan menjadi hal yang pokok untuk pembentukan karakter bangsa. Namun, tidak semua bisa menikmatinya. Bagi mereka yang terpinggirkan, akses untuk bersekolah masih terbatas. Tapi bukankah belajar bisa di mana saja? Pertanyaan itu juga yang mendasari Komunitas Peduli Masyarakat Pinggiran (KPMP) Sulsel lahir. Sekelompok mahasiswa itu turut menghadirkan wahana pendidikan di Kampung Adhyaksa, Jl Adhyaksa Raya.
“Sejak berdirinya komunitas ini, kami terpanggil untuk memberikan perhatian pada orang-orang terpinggirkan. Khususnya anak-anak putus sekolah ini,” kata Mardiansyah, Ketua KPMP Sulsel, Senin (8/2/2016). Lahan di belakang kampus STIMIK Handayani Makassar menjadi wahana pendidikan bagi anak-anak penghuni kampung itu. Pendidikan yang diberikan diharapkan bisa mengurangi aksi anak-anak putus sekolah di jalanan.
“Kami semangati mereka, hibur mereka. Meski ini dilihat kecil, tapi setidaknya kami bisa berbagi dengan mereka,” jelasnya. Dukungan dari warga menjadi alasan mereka terus memberikan pendidikan gratis. Linda (35), warga setempat mengatakan, kehadiri anak-anak muda itu cukup membantu mereka. “Tidak ada yang keberatan. Malah kami senang meski belajar seadanya. Lagian anak-anak sangat senang dan terhibur,” kata ibu dua asal Jeneponto ini. Begitu juga dengan Irma (30), ibu satu anak itu senang melihat putrinya bisa belajar.
“Dulu anak saya pernah sekolah. Namun karena tidak ada biaya, jadi mau tidak mau putus,” jelasnya. KPMP Sulsel berencana mendirikan kampung pendidikan di kawasan itu. “Kegiatan Pokok KPMP, ya seperti ini. Keliling mendatangi lokasi di mana banyak anak-anak yang putus sekolah,” jelasnya.
Sumber: rakyatkucom