Namun bila isinya melenceng dari jalur pendidikan serta norma sungguh akan membuat kerugian di kedua belah pihak.
Buku ini disusun oleh Tim MGMP Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Mengenai konten diatas bisa dilihat pada halaman pertama bagian sambutan Kepala Dinas dan Kepala MGMP.
Penyusun buku pendamping semester genap tersebut ada 3 orang yakni Norsewan sebagai ketua, Hayatullah sebagai sekretaris, dan Ahmad Zainuddin sebagai Anggota.
Sekolah hendaknya lebih selektif pada buku yang akan dibagikan pada siswa.
Beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan juga terdapat berita mengenai Buku TK Berisi Kata-Kata Radikal seperti Bom, Jihad, Sabotase, hingga Gegana.
Dari informasi diatas bisa kita simpulkan bahwa semua elemen sekolah dan pihak terkait harus lebih selektif terhadap buku yang diberikan kepada siswa.
sumber : kalsel.prokal.co